Monday 13 April 2009

Caleg Caleg Caleg

Pemilu sudah berlalu empat hari. Tapi, masih saja ada yang melakukan pencontrengan ulang. -.- Sekilas info saja...
Pemilu tanggal 9 April 2009 kemarin merupakan pemilu legislatif di mana kita memilih caleg-caleg (calon legislatif) yang akan bertengger di kursi pemerintahan.

Caleg caleg caleg

Apa saja yang sudah dilakukan oleh para caleg kita ini demi suara yang akan mereka peroleh??
Mulai dari kampanye yang berorasi di panggung-panggung, kasih janji-janji, kasih bantuan uang tunai (sama aja uang suap sih), kasih fasilitas ini itu, tempel brosur-brosur di dinding-dinding dekat jalan, kasih selebaran nama partai, pasang iklan di tipi (ni khusus partai yang banyak duit sih), dan cara-cara lain yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita.

Bisa dibayangkan berapa gocek yang telah dihabiskan oleh caleg-caleg itu demi kampanye ini? Demi memperoleh suara di pemilu legislatif ini, apapun dilakukan, walaupun biayanya super dahsyat. Mungkin masalah biaya tidak terlalu berpengaruh pada partai-partai kaya. Akan tetapi, bagaimana dengan partai-partai kecil, caleg yang kantongnya seadanya? Tidak sedikit dari mereka yang rela berhutang sana sini untuk melakukan kampanye ke warga-warga supaya namanya dapat dipilih. Dana kampanye mungkin bermilyar-milyar.


Jumlah caleg DPR RI untuk pemilu 2009 sebanyak 11.219 orang.
Jumlah kursi yang tersedia hanya 560.
Artinya, hanya 5% orang saja yang nantinya akan terpilih dan berkantor di Senayan.
95% lain???
Dana kampanye bermilyar-milyar.
Mau jadi apa 95% yang berjuang sama keras dengan 5% itu?


Saya tidak mengerti apa yang ada di pikiran mereka ketika mereka rela berhutang sana sini demi memperjuangkan menjadi 5%. Ya iya jika masuk di kursi pemerintahan. Biaya tersebut bisa terbayar. Kalau tidak? Syalalalaa....

Pernah saya lihat, caleg yang tidak terpilih di kursi pemerintahan, padahal dia telah menghabiskan dana yang sangat banyak. Tahu apa akibatnya? Dia menjadi sakit jiwa. Miris..
Baru beberapa menit yang lalu saya lihat, seorang caleg meninggal akibat sakit jantung gara-gara melihat kekalahan partainya. Nyess...

Contoh ini baru baru 2 dari 95%.

Yang lain. Beberapa caleg tentu menggunakan cara sogok. Warga dijanjikan akan diberi uang Rp 50.000,00 jika memilih namanya. Sebelum memilih mereka diberi uang pangkal Rp 20.000,00. Dan setelahnya, akan dilunasi Rp 30.000,00. Faktanya, caleg itu kabur. Saat dikunjungi oleh warga di kediamannya untuk menagih sisanya, batang hidung caleg itu tidak nampak.
Ada juga yang bertingkah tidak gentle. Saat kampanye, caleg tersebut memberi fasilitas televisi di pangkalan ojek. Tapi, setelah pemilu, tahukah apa yang dia perbuat? Caleg tersebut mengambil kembali TV-nya.

Huff... ada-ada aja caleg kita....

No comments: