Friday 2 May 2008

Waktu sangat Berharga

Akan tetapi, sudahkah kita memanfaatkan waktu itu dengan baik?

Untuk aku sendiri, aku belum memanfaatkannya dengan baik. Aku masih sering membuang-buang waktu itu tanpa menyayangkan hal itu terjadi. Betapa bodohnya.. Aku sering melewatkan waktuku dengan percuma, tanpa melakukan sesuatu yang berarti.

Waktu itu terus berjalan tanpa mau menunggu, tidak mau menunggu sampai kita mengerti bahwa waktu yang telah berlalu tidak dapat kembali lagi.
Terkadang aku menyesal ketika waktu telah berjalan begitu jauh. Padahal aku belum melakukan sesuatu pun yang berguna. hiks.

Tapi, seringkali kita mendengar "Masih ada hari esok". Apakah istilah ini sesuai dengan "Time is money"? Kedua istilah ini terdengar sangat berlawanan.
Kita harus bisa menggunakan kedua istilah ini dalam situasi Yang berbeda. "Masih ada hari esok" digunakan ketika kita yang sudah berusaha semampu kita (dengan tetap mengingat waktu sangat berharga), tetapi masih memperoleh kegagalan atau semacamnya. Kegagalan merupakan kunci kesuksesan. Dengan kegagalan kita dapat menjadi seorang yang lebih baik karena tentu kita tidak ingin masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Karena itu, masih ada hari esok untuk memperbaiki semua kegagalan itu.
"Time is money" digunakan kapanpun, di mana pun. Sesuatu yang tidak dapat dikembalikan bagaimanapun caranya.

Kita diberi uang sebanyak Rp 86.400,00 per hari. Uang tersebut hanya dapat digunakan dalam waktu satu hari. Apabila bersisa di tiap hari nya, uang itu akan hangus. Apa yang akan kita lakukan?
Bagai masuk di acara "Uang Kaget". Tentu kita akan mempergunakannya untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan, sesuatu yang kita anggap berguna bagi kita. Kita akan berusaha menghabiskan seluruh uang yang diberikan, tanpa sisa.
Begitu pula yang seharusnya kita lakukan terhadap 86.400 detik yang diberikan Tuhan dalam waktu satu hari. Kita sebaiknya menggunakan waktu itu sebaik-baiknya, sehingga kita tidak menyesal atas waktu yang telah kita sia-siakan.

God Bless us..

No comments: